Berdoa Ketika Dilanda Duka
Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Sedangkan sikap khusyu’ dan tadharru’ dalam menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan. Itulah pengertian doa secara syar’i yang sebenarnya.
Didalam diri seseorang,tidak dapat lari dari merasai resah,gundah,duka ekoran sesuatu peristiwa,perilaku keadaan sekeliling,atau sedang mengalami kesusahan yang membuatkan hati turut terkait merasa dukacita.Doa ketika resah dan duka kepada Allah s.w.t agar diberikan kekuatan,pertolongan dan jalan keluar kepada situasi yang dihadapi dapat meredakan perasaan yang terganggu.Hati yang terganggu boleh menghilangkan sifat kusyuk beribadah,maka hilangkan gangguan dihati dengan menadah tangan dan berdoalah.
Doa Ketika Resah Dan Duka
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ , وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ , وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ , وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan rasa sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan penakut, dari cengkaman hutang dan lelali yang menindas-(ku)“
— ( HR. Bukhari: 7/158, “Adalah Rasulullah banyak (membaca) doa ini, lihat Bukhari dalam Fathul baari: 11/173)
Sesudah berdoa,bersikap tenanglah dan yakinlah bahawa Allah s.w.t Maha Mendengar dan Maha Memakbulkan doa-doa yang lahir dari isi hati seorang hamba-hamba-Nya.Inn syaAllah,akan diberikan apa yang didoakan itu atau Allah s.w.t akan berikan ganti di akhirat kelak.
Namun demikian terdapat waktu-waktu yang mustajab berdoa.Setidaknya terdapat 9 waktu yang doa itu amal mustajab.Bolehlah di amalkan doa-doa dan meminta apa sahaja kepada Allah s.w.t seperti meminta ketenangan hati dari duka dan lara.
9 Waktu Mustajab Berdoa
Sepertiga Akhir Malam
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.
يَتَنَزَّلُ رَبَّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلُّ لَيْلَةٍ إلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ اْلآخِرِ فَيَقُوْلُ مَنْ يَدْعُوْنِيْ فَأَسْتَجِبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلْنِيْ فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُ نِيْ فَأَغْفِرَلَهُ
“Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga akhir malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya”. [Sahih Al-Bukhari, kitab Da’awaat bab Doa Nisfullail 7/149-150]
Saat Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa
Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
أَنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ دَعْوَةٌ لاَ تُرَدُ
“Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa pada saat berbuka ada doa yang tidak ditolak”. [Sunan Ibnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da’watuhu 1/321 No. 1775. Hakim dalam kitab Mustadrak 1/422. Disahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17].
Selepas Solat Fardhu
Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang doa yang paling didengar oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, beliau menjawab.
جَوْفَ اللَّيْلِ اْلآخِرِ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكتُوْبَاتِ
“Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai solat fardhu”.
[Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da’awaat 13/30. Disahihkan oleh Al-Albani dalam Sahih Sunan At-Tirmidzi 3/167-168 No. 2782].
Pada Saat Perang Berkecamuk
Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda.
ثِنْتَانِ لاَ تُرَدَّانِ أَوْقَلَّمَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ وَ عِنْدَ الْبَأْسِ حِيْنَ يَلْتَحِمُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا
“Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa pada saat adzan dan doa tatkala peang berkecamuk”. [Sunan Abu Daud, kitab Jihad 3/21 No. 2540. Sunan Baihaqi, bab Shalat Istisqa’ 3/360. Hakim dalam Mustadrak 1/189. Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Adzkaar hal. 341. Dan Al-Albani dalam Ta’liq Alal Misykat 1/212 No. 672].
Sesaat Pada Hari Jum’at
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahawa Abul Qasim Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
إِنَّ فِيْ يَوْمِ الْجُمْعَةِ لِسَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا مُسْلِمٌ قَائِمٌ يُصَلِّيْ يَسْأَلُ اللَّه خَيْرًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَقَالَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا يُزْهِدُهَا
“Sesungguhnya pada hari Jumaat ada satu saat yang tidak bertepatan
seorang hamba muslim solat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut”. [Sahih Al-Bukhari, kitab Da’awaat 7/166. Sahih Muslim, kitab Jumuh 3/5-6]
Waktu yang sesaat itu tidak dapat diketahui secara zahir dan masing-masing riwayat menyebutkan waktu tersebut secara berbeza-beza, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 11/203.
Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada pada saat imam atau khatib naik mimbar hingga selesai solat Jumaat atau hingga selesai waktu solat asar bagi orang yang menunggu solat maghrib.
Pada Waktu Bangun Tidur Pada Malam Hari Bagi Orang Yang Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah
Dari ‘Amr bin ‘Anbasah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.
مَا مِنْ عَبْدٍ بَاتَ عَلَى طُهُوْرٍ ثُمَّ تَعَارُ مِنَ اللَّيْلِ فَسَأَلَ اللَّه مِنْ أَمْرِالدُّنْيَا اَوْ مِنْ أَمْرِ اْلآخِرَةِإِلاَّ أَعْطَاهُ
“Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya”. [Sunan Ibnu Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Disahihkan oleh Al-Mundziri 1/371 No. 595]
Terbangun tanpa sengaja pada malam hari.[An-Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190]
Yang dimaksud dengan “ta’ara minal lail” terbangun dari tidur pada malam hari.
Doa Diantara Azan dan Iqamah
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda.
لاَيُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ اْلآذَانِ وَاْلإِقَامَةِ
“Doa tidak akan ditolak antara azan dan iqamah”. [Sunan Abu Daud, kitab Shalat 1/144 No. 521. Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da’waat 13/87. Sunan Al-Baihaqi, kitab Shalat 1/410. Dishahihkan oleh Al-Albani, kitab Tamamul Minnah hal. 139]
Doa Pada Waktu Sujud Dalam Solat
Antara waktu yang sebolehnya digunakan sepenuhnya adalah ketika dalam keadaan bersujud sedang solat.Inilah yang dinasihati oleh Rasulullah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam kepada umatnya agar bersungguh-sungguh melakukanya iaitu solat dan doa ketika sujud kerana baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan inilah saat paling tepat dan paling hampir diri hamba itu dengan Tuhan.
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
وَأَمَّا السُّجُوْدُ فَاجْتَهِدُوْافِي الدُّعَاءِ فَقُمَنَّ أَنْ يُسْتَجَابَلَكُمْ
“Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa sebab saat itu sangat tepat untuk dikabulkan”. [Sahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur’an fi Ruku’ wa Sujud 2/48]
Yang dimaksud adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan doa kamu.
Ketika Turunya Hujan
Dari Sahl bin a’ad Radhiyallahu ‘anhu bahawasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.
ثِنْتَانِ مَاتُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ وَ تَحْتَ الْمَطَرِ
“Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa pada waktu azan dan doa pada waktu kehujanan”. [Mustadrak Hakim dan disahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ No. 3078]
Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Sedangkan sikap khusyu’ dan tadharru’ dalam menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan. Itulah pengertian doa secara syar’i yang sebenarnya.
Didalam diri seseorang,tidak dapat lari dari merasai resah,gundah,duka ekoran sesuatu peristiwa,perilaku keadaan sekeliling,atau sedang mengalami kesusahan yang membuatkan hati turut terkait merasa dukacita.Doa ketika resah dan duka kepada Allah s.w.t agar diberikan kekuatan,pertolongan dan jalan keluar kepada situasi yang dihadapi dapat meredakan perasaan yang terganggu.Hati yang terganggu boleh menghilangkan sifat kusyuk beribadah,maka hilangkan gangguan dihati dengan menadah tangan dan berdoalah.
Doa Ketika Resah Dan Duka
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ , وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ , وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ , وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan rasa sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan penakut, dari cengkaman hutang dan lelali yang menindas-(ku)“
— ( HR. Bukhari: 7/158, “Adalah Rasulullah banyak (membaca) doa ini, lihat Bukhari dalam Fathul baari: 11/173)
Sesudah berdoa,bersikap tenanglah dan yakinlah bahawa Allah s.w.t Maha Mendengar dan Maha Memakbulkan doa-doa yang lahir dari isi hati seorang hamba-hamba-Nya.Inn syaAllah,akan diberikan apa yang didoakan itu atau Allah s.w.t akan berikan ganti di akhirat kelak.
Namun demikian terdapat waktu-waktu yang mustajab berdoa.Setidaknya terdapat 9 waktu yang doa itu amal mustajab.Bolehlah di amalkan doa-doa dan meminta apa sahaja kepada Allah s.w.t seperti meminta ketenangan hati dari duka dan lara.
9 Waktu Mustajab Berdoa
Sepertiga Akhir Malam
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.
يَتَنَزَّلُ رَبَّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلُّ لَيْلَةٍ إلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ اْلآخِرِ فَيَقُوْلُ مَنْ يَدْعُوْنِيْ فَأَسْتَجِبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلْنِيْ فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُ نِيْ فَأَغْفِرَلَهُ
“Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga akhir malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya”. [Sahih Al-Bukhari, kitab Da’awaat bab Doa Nisfullail 7/149-150]
Saat Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa
Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
أَنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ دَعْوَةٌ لاَ تُرَدُ
“Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa pada saat berbuka ada doa yang tidak ditolak”. [Sunan Ibnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da’watuhu 1/321 No. 1775. Hakim dalam kitab Mustadrak 1/422. Disahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17].
Selepas Solat Fardhu
Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang doa yang paling didengar oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, beliau menjawab.
جَوْفَ اللَّيْلِ اْلآخِرِ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكتُوْبَاتِ
“Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai solat fardhu”.
[Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da’awaat 13/30. Disahihkan oleh Al-Albani dalam Sahih Sunan At-Tirmidzi 3/167-168 No. 2782].
Pada Saat Perang Berkecamuk
Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda.
ثِنْتَانِ لاَ تُرَدَّانِ أَوْقَلَّمَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ وَ عِنْدَ الْبَأْسِ حِيْنَ يَلْتَحِمُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا
“Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa pada saat adzan dan doa tatkala peang berkecamuk”. [Sunan Abu Daud, kitab Jihad 3/21 No. 2540. Sunan Baihaqi, bab Shalat Istisqa’ 3/360. Hakim dalam Mustadrak 1/189. Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Adzkaar hal. 341. Dan Al-Albani dalam Ta’liq Alal Misykat 1/212 No. 672].
Sesaat Pada Hari Jum’at
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahawa Abul Qasim Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
إِنَّ فِيْ يَوْمِ الْجُمْعَةِ لِسَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا مُسْلِمٌ قَائِمٌ يُصَلِّيْ يَسْأَلُ اللَّه خَيْرًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَقَالَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا يُزْهِدُهَا
“Sesungguhnya pada hari Jumaat ada satu saat yang tidak bertepatan
seorang hamba muslim solat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut”. [Sahih Al-Bukhari, kitab Da’awaat 7/166. Sahih Muslim, kitab Jumuh 3/5-6]
Waktu yang sesaat itu tidak dapat diketahui secara zahir dan masing-masing riwayat menyebutkan waktu tersebut secara berbeza-beza, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 11/203.
Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada pada saat imam atau khatib naik mimbar hingga selesai solat Jumaat atau hingga selesai waktu solat asar bagi orang yang menunggu solat maghrib.
Pada Waktu Bangun Tidur Pada Malam Hari Bagi Orang Yang Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah
Dari ‘Amr bin ‘Anbasah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.
مَا مِنْ عَبْدٍ بَاتَ عَلَى طُهُوْرٍ ثُمَّ تَعَارُ مِنَ اللَّيْلِ فَسَأَلَ اللَّه مِنْ أَمْرِالدُّنْيَا اَوْ مِنْ أَمْرِ اْلآخِرَةِإِلاَّ أَعْطَاهُ
“Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya”. [Sunan Ibnu Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Disahihkan oleh Al-Mundziri 1/371 No. 595]
Terbangun tanpa sengaja pada malam hari.[An-Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190]
Yang dimaksud dengan “ta’ara minal lail” terbangun dari tidur pada malam hari.
Doa Diantara Azan dan Iqamah
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda.
لاَيُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ اْلآذَانِ وَاْلإِقَامَةِ
“Doa tidak akan ditolak antara azan dan iqamah”. [Sunan Abu Daud, kitab Shalat 1/144 No. 521. Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da’waat 13/87. Sunan Al-Baihaqi, kitab Shalat 1/410. Dishahihkan oleh Al-Albani, kitab Tamamul Minnah hal. 139]
Doa Pada Waktu Sujud Dalam Solat
Antara waktu yang sebolehnya digunakan sepenuhnya adalah ketika dalam keadaan bersujud sedang solat.Inilah yang dinasihati oleh Rasulullah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam kepada umatnya agar bersungguh-sungguh melakukanya iaitu solat dan doa ketika sujud kerana baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan inilah saat paling tepat dan paling hampir diri hamba itu dengan Tuhan.
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
وَأَمَّا السُّجُوْدُ فَاجْتَهِدُوْافِي الدُّعَاءِ فَقُمَنَّ أَنْ يُسْتَجَابَلَكُمْ
“Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa sebab saat itu sangat tepat untuk dikabulkan”. [Sahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur’an fi Ruku’ wa Sujud 2/48]
Yang dimaksud adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan doa kamu.
Ketika Turunya Hujan
Dari Sahl bin a’ad Radhiyallahu ‘anhu bahawasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.
ثِنْتَانِ مَاتُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ وَ تَحْتَ الْمَطَرِ
“Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa pada waktu azan dan doa pada waktu kehujanan”. [Mustadrak Hakim dan disahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ No. 3078]